Assalamualaikum Wr. Wb.,

Selamat Datang di Website Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo.
Website ini merupakan wahana informasi, komunikasi, kreasi, dan prestasi yang berhubungan dengan madrasah kami.
Di samping itu, kami sampaikan pula wacana yang berhubungan dengan Islam dan pembelajaran.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr.Wb.
Admin

01 November 2013

Imroatun Nur Afifah, Juara Nasional Menulis Cerpen (Sebuah Pengakuan)

Nama saya Imroatun Nur Afifah dari kelas XI IPA 8. Saya tinggal bersama orang tua saya di Dusun Klagen RT 01 RW 01 Desa Wilayut, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Saya sangat bersyukur bisa menjadi juara 1 lomba cerpen photostory se-Indonesia yang diadakan LPM Techno Universitas Brawijaya ini. Saya tahu lomba ini dari info-info lomba yang diberikan anak-anak KIR. Karena saya suka mengarang, khususnya cerpen dan puisi, akhirnya saya mencoba untuk ikut lomba ini. Sebelumnya, saya pernah berencana ikut cerpen lain, tapi gagal karena tidak bisa mengirim uang lomba sebelum deadlinenya.


Di lomba ini, saya mengangkat sebuah cerita fiksi yang bernuansa senja, utamanya ketika matahari terbenam. Karena saya cukup antusias pada lomba ini, saya menekuninya. Jika ada inspirasi, saya menulis karangannya. Saya juga tak lupa mencari waktu yang tepat untuk memotret matahari terbenam. Saat itu bertepatan dengan bulan puasa. Cerpen yang saya tulis berjudul ”Ketika Matahari Terbenam“.


Cerpen ini mengisahkan tentang kehidupan seorang gadis bernama Karin. Ia gemar melihat matahari terbenam di area persawahan tak jauh dari panti asuhan tempat ia tinggal. Suatu hari ia bertemu dengan seorang pemuda bernama Furqon. Pemuda itu mempunyai kegemaran yang sama dengan Karin, yaitu melihat matahari terbenam. Hari demi hari keduanya semakin dekat. Furqon bahkan membawa perubahan yang baik pada diri Karin. Namun setelah kedekatan mereka terjalin erat, Furqon malah pergi meninggalkan Karin dan memberinya sebuah MP3. Aulia, teman Furqon mengatakan bahwa Furqon telah meninggal.
Setelah sepeninggal Furqon, Karin berubah menjadi dirinya yang semula, cuek dan tak cukup ramah. 1 tahun kemudian, ia kembali melakukan kegemarannya yaitu melihat matahari terbenam setelah sekian lama tidak melakukannya. Hingga beberapa menit kemudian, datang seorang pemuda yang tak lain adalah Furqon. Karin marah karena merasa dibohongi. Furqon menjelaskan semuanya, tentang saat ia sakit dan tentang siapa dirinya. Furqon, ia tak lain adalah kakak Karin yang telah diadopsi orang lain beberapa tahun lalu. Hal itulah yang membuat sifat Karin menjadi cuek, penyendiri, dan tak cukup ramah.
      Penantian untuk pengumuman lomba ini terbilang cukup lama karena sempat diundur. Tapi Alhamdulillah, pada hari Jum’at, 18 Oktober 2013, saya mendapat sms dari pihak penyelenggara yang memberitahu kalau saya menjadi juara 1. Untuk membuktikan hal itu, saya segera membuka internet. Dan benar saja, nama saya tertulis jelas di website penyelenggara lomba. Sebenarnya yang mengetahui saya mengikuti lomba ini hanya keluarga dan teman-teman dekat saja. Tapi karena teman-teman kelas tahu, dengan cepat berita ini menyebar, dan diketahui oleh Pak Amik selaku pembimbing KIR. Besoknya, tanggal 19 Oktober 2013, saya dan bapak saya pergi ke Malang untuk menghadiri seminar yang diadakan LPM Techno Universitas Brawijaya yang sekaligus acara penyerahan hadiahnya. Kami tidak hanya berdua di sana, Pak Amik menyusul ke Malang untuk menyaksikan penyerahan hadiahnya. 



     Untuk rezeki yang saya terima ini, saya sangat bersyukur kepada Allah SWT., sangat berterima kasih kepada orang tua yang telah mendukung saya dalam lomba ini, juga kepada guru pembimbing, dan teman-teman yang ikut membantu penyelesaian cerpen ini serta yang berantusias dengan apa yang saya dapat. Terima kasih kepada semuanya.